Jumat, 22 Juli 2011

DERITA PENGEMIS KECIL

lusuh kain yg ia pakai, namun. . . .
pengemis kecil itu, tetap
melangkah dan tetap tak
perduli, demi satu cita tuk
menghidupi keluarga, tajam kerikil yg setiap saat
menunggu ia lewati dg kaki
tak bersepatu, ditangan menopang sebuah
mangkok kecil dari batok
kelapa, ia terus melangkah
menyusuri jalan, rumah,
bahkan ditengah-tengah
kesibukan kendaraan yg
berlalu-lalang, ia tetap tak
perduli demi satu cita tuk bangkitkan diri, walau nyawa yg ia
korbankan,
walau letih, perih, ia
rasakan, pengemis kecil. . . . Ia kehujanan apabila hujan,
basah kuyup semuanya. . . Ia kepanasan apabila panas,
tak jarang kakinya
bengkak, tapi ia tetap lalui
itu semua, demi satu cita tuk dirinya
dan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar